Welcome to My Blog

2 November 2011

Pengembangan Model Pembelajaran Matematika

Oleh: Marsigit

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan (1995, 1997, 1999, 2002, 2004) menunjukkan bahwa sebagaian besar guru matematika masih mengimplementasikan pembelajaran matematika tradisional, yaitu pembelajaran matematika dengan mengandalkan metode tunggal ekspositori dengan siklus: menjelaskan, memberi contoh, mengajukan pertanyaan dan memberi tugas secara klasikal. Dengan metode demikian maka guru matematika mengalami kesulitan dalam : 1) melayani berbagai kebutuhan/tuntutan siswa dalam belajar matematika, 2) mendorong siswa berprestasi rendah untuk meningkatkan prestasi belajarnya, 3) mendorong siswa belajar secara aktif, 4) menggunakan dan mengembangkan alat peraga matematika dan 5) mendorong siswa belajar melalui kerjasama.
Melalui penelitian tindakan, peneliti memperoleh kesempatan untuk mengembangkan metode pembelajaran agar dapat mengatasi kesulitan-kesulitan tersebut di atas. Pengembangan metode pembelajaran mengacu kepada rekomendasi Cockroft Report (1982, para 243, hal 198) yang menyatakan bahwa pada setiap level pembelajaran matematika hendaknya merupakan wahana bagi guru untuk dapat mewujudkan pemilihan satu atau beberapa metode secara dinamis dan fleksibel : (1)Metode Eskposisi, (2)Metode Diskusi, (3)Metode Latihan dan Pemberian Tugas, (4) Metode Penemuan, (5) Metode Problem Solving, (6) Penggunaan Alat Peraga
Melalui siklus kegiatan diagnosis, terapeutik dan perbaikan, Penelitian Tindakan ini bertujuan untuk mengembangkan metode pembelajaran matematika yang dapat memenuhi kebutuhan/tuntutan berbagai macam tuntutan akademik siswa, meningkatkan prestasi belajar, mendorong siswa belajar secara aktif, mengembangkan alat peraga dan mendorong kerjasama. Penelitian tindakan ini membatasi dirinya dalam lingkup gaya mengajar guru yang direfleksikan oleh model pembelajaran yang dikembangkan pada suatu kelas tertentu pada kurun waktu yang telah ditentukan pula. Dengan demikian konteks pembelajaran yang bersifat tetap adalah ruang kelas, siswa dan guru itu sendiri; sedangkan konteks pembelajaran yang bersifat berubah adalah model pembelajaran, gaya mengajar dan aspek pembelajaran yang lainnya termasuk materi, sumber ajar, waktu pelaksanaan pembelajaran.
Untuk lebih lengkapnya artikel ini bisa dibaca di http://pbmmatmarsigit.blogspot.com/

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright 2009 Indah Anggreni...... Powered by Blogger
Blogger Templates created by Deluxe Templates
Wordpress by Wpthemesfree